Pada dasarnya untuk mengakses internet dibutuhkan sebuah IP Address, untuk bisa Anda masukkan ke dalam address bar. Nah, disinilah Anda memerlukan yang namanya DNS atau Domain Name Server. Apakah Anda tahu apa itu DNS? Mungkin untuk orang yang berada di bidang digital mengetahui istilah ini, maka dari itu kali ini Convey akan menjelaskannya kepada Anda.
Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menerjemahkan alamat domain Anda menjadi IP Address yang lebih mudah dipahami oleh komputer atau diingat oleh penggunanya. Tanpa adanya DNS, pengunjung harus memasukkan beberapa serangkaian nomor IP Address yang cukup panjang dan sulit untuk diingat saat ingin mengunjungi sebuah website.
DNS dapat mengubah URL yang mudah dipahami oleh sistem komputer, agar Anda tidak perlu repot menghafal nama domain yang rumit. Dengan adanya DNS pula, semua aktivitas transfer data online melalui server DNS akan terjaga keamanannya. Karena sistem tersebut dapat mencegah upaya peretasan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu, sistem DNS server menjadi salah satu bagian yang wajib Anda ketahui dan pahami jika Anda adalah seorang web master. Dan untuk memahaminya lebih lanjut, di bawah ini Convey akan memberitahu Anda mengenai fungsi dan cara kerja dari DNS.
Cari Tau Yuk: Yuk! Mengenal Perbedaan Antara Hosting dan Domain Untuk Website
Fungsi dari DNS

Jika sudah memahami apa yang dimaksud dengan DNS itu, maka selanjutnya Anda perlu mengetahui apa saja fungsi dari DNS server itu sendiri. Secara garis besar DNS atau Domain Name Server memiliki fungsi selayaknya pengertian itu sendiri.
Dimana DNS server adalah sebuah database server yang berfungsi menyimpan alamat-alamat IP yang digunakan oleh host-name. Namun, terdapat pula fungsi lainnya dari DNS yang perlu Anda ketahui lagi, diantaranya adalah;
- Sebagai penampung data IP berdasarkan nama domain, dengan cara meminta informasi IP Address suatu website.
- Memudahkan pengguna mengirim email yang terpusat pada satu server, sehingga dapat meningkatkan mobilitas dimanapun untuk tetap terhubung.
- Dapat mengatur portal hak akses domain khusus oleh pengguna komputer, sehingga keamanan selalu dipantau.
- Mengatur laju traffic aktivitas komputer melalui IP Address sebagai identitasnya.
- Dapat mengatur hak akses informasi atas jaringan beberapa komputer dalam satu server. Jika komputer ingin mengakses suatu informasi, maka secara otomatis Domain Name Server meminta IP Address.
Pada umumnya, semua semua fungsi DNS ini berkerja secara otomatis saat Anda sedang mengakses sebuah website di internet. Namun agar Anda dapat memahami DNS lebih lanjut, berikut ini akan ada penjelasan lengkap mengenai bagaimana cara kerja dari DNS server tersebut.
Baca Juga: Yuk Simak! Apa Itu CTA (Call to Action) Dalam Pemasaran Digital
Tahapan Cara Kerja dari DNS

Sistem DNS bekerja dalam beberapa langkah atau tahapan melalui sebuah struktur. Dimulai dari proses meminta informasi atau yang biasa dikenal dengan sebutan DNS query sampai proses menampilkan informasi yang dicari melalui Authoritative Name Server.
Namun, sebelum bisa sampai pada tampilan website yang dicari melalui authoritative name server, ada beberapa tahapan yang perlu dilalui terlebih dahulu. Prinsip dasar cara kerja DNS adalah dengan cara mencocokkan nama komponen URL dengan komponen IP Address.
Dimana setiap URL dan IP Address memiliki bagian-bagian yang saling menjelaskan satu sama lainnya. Apabila Anda sulit memahami teknisnya, anggap saja kegiatan DNS ini seperti kegiatan mencari buku di perpustakaan. Maka berikut ini, sedikit penjelasan bagaimana cara kerja DNS secara bertahap.
1. Tahapan DNS Query
Tahap pertama dari cara kerja Domain Name Server atau DNS adalah DNS Query. Dimana pada tahapan ini dimulai ketika Anda memasukkan URL ke dalam address bar. DNS server secara otomatis akan mencari informasi IP Address URL tersebut pada file hosts server.
Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan berusaha mencari berdasarkan kepingan informasi atau rekaman informasi yang pernah tercatat di sistem server atau cache. DNS Query yang menjadi tahap awal ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu recursive query, iterative query, dan non recursive query.
2. Tahapan DNS Recursive Resolver
Tahapan selanjutnya adalah DNS Recursive Resolver atau biasa juga disebut dengan DNS Recursor. Pada tahap ini, jika informasi yang diminta atau dicari tidak menemukan hasil yang valid di cache, sistem akan mencari informasi pada cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).
Itulah yang disebut dengan DNS Recursor atau Recursive Resolver. Server ini layaknya seperti agen yang berperan untuk menyediakan setiap informasi yang diminta. Dalam proses ini, DNS Recursor juga meminta bantuan pada Root Name Server.
3. Tahapan Root Name Server
Lalu ada tahapan yang disebut Root Name Server, yang mana jika informasi yang diminta tidak ditemukan di ISP maka server akan mencarinya dengan bantuan root name server. Root Name Server merupakan semacam database yang menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address.
Server ini tidak memiliki jawaban yang tepat untuk informasi yang dicari. Akan tetapi, server ini bisa meneruskan permintaan informasi ke pihak yang lebih mengetahui secara spesifik. Saat ini terdapat 13 root server yang ada di seluruh dunia, yang mana mereka diurutkan secara alfabet dan dikelola organisasi besar seperti Internet System Consortium, dan ICANN.
4. TLD Name Server
Setelah dari tahap root name server, maka tahap berikutnya adalah TLD Name Server. Dimana sistem akan menggunakan top level domain server untuk menemukan jenis informasi yang dicari. Seperti saat Anda mengakses Google, bisa dilihat bahwa nama domain dari platform itu diakhiri dengan .com, maka itu disebut top level domain.
TLD Name Server berperan untuk mengelola semua informasi terkait ekstensi domain umum. Oleh karena itu, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang memiliki informasi dan data yang dicari. TLD Name Server sebagai satu-satunya delegasi yang akan merespon permintaan dari DNS Recursive Resolver dengan mengacu pada Authoritative Name Server.
5. Authoritative Name Server
Dan yang terakhir adalah melalui tahapan Authoritative Name Server. Setelah berhasil menemukan server tempat hostname atau clue dimana itu disimpan, authoritative name server memiliki semua informasi lengkap tentang nama domain atau website yang dituju.
Ketika informasi yang diminta sudah sesuai dengan hasilnya, browser pun akan menampilkan halaman web atau situs yang Anda minta di awal pencarian. Biasanya proses pencarian tersebut melalui DNS server ini akan diulang, untuk memastikan agar informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. Tetapi ada beberapa informasi yang juga disimpan dalam bentuk cache pada DNS server agar proses query berjalan lebih cepat.
Demikian penjelasan tentang DNS atau Domain Name Server yang Convey bisa berikan kepada Anda. Dengan adanya pemaparan ini diharapkan Anda bisa lebih memahami lebih lagi perihal apa itu DNS, fungsi nya seperti apa dan bagaimana cara kerjanya.