Berbicara tentang website pasti tidak lepas dengan istilah hosting dan domain bukan? Sebelumnya apakah Anda tahu apa itu hosting dan domain? Apakah dua istilah di website itu memiliki perbedaan? Nah, kali ini Convey akan menjelaskan sedikit mengenai hosting dan domain, agar Anda mengenal perbedaan antara keduanya.
Kedua istilah tersebut merupakan elemen terpenting dari sebuah website, maka dari itu Anda perlu mengetahui terlebih dahulu tentang hosting dan domain sebelum membuat website. Bahkan hubungan antara keduanya diibaratkan seperti sebuah rumah.
Anda tidak dapat mengunjungi sebuah tempat tanpa mengetahui lokasinya bukan? Nah, disini hosting adalah rumah bagi website, sementara domain berfungsi sebagai alamatnya. Jadi tanpa adanya hosting dan domain, website tidak akan bisa online dan diakses banyak orang via internet maupun smartphone.
Cari Tau Yuk: 6 Strategi Bidding di Google Ads Untuk Pemasaran Usaha Anda
Apa yang Dimaksud dengan Hosting?

Hosting memiliki beberapa definisi, namun secara sederhana merupakan tempat penyimpanan gambar, file atau data situs berupa halaman web, script PHP, dan kode CSS yang ada pada suatu website. Sehingga semua orang dapat mengaksesnya dengan menggunakan jaringan internet, termasuk dari smartphone.
Jika diibaratkan seperti sebuah rumah, hosting adalah kavling tanah yang dipetak-petak tempat dibangunnya rumah tersebut. Oleh karena itu, teknologi ini sangat penting untuk perkembangan sebuah aplikasi atau website. Bahkan saat ini ada banyak perusahaan penyedia web hosting yang memberi server penyedia tempat penyimpanan data dengan berbayar.
Namun, terdapat juga web hosting yang tidak berbayar atau free hosting. Sebelum Anda melakukan langkah penggunaan web hosting tersebut, ada baiknya pahami terlebih dulu fungsi dari web hosting itu sendiri. Hosting memiliki beberapa fungsi utama bagi sebuah situs website, berikut ini 3 fungsi utama dari web hosting.
1. Tempat Penyimpanan File
Fungsi utama dari web hosting adalah sebagai tempat penyimpanan file atau data dari sebuah website. Hal ini dikarenakan agar bisa diakses oleh banyak orang dengan bantuan dari jaringan internet. Hosting sendiri bisa dikatakan seperti sebuah perpustakan, dan website sebagai buku-bukunya.
Sehingga banyak orang yang dapat melihat maupun membaca buku-buku tersebut. Jadi pemilik website dapat membuat serta memberikannya sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.
2. Alamat Akses atau Link Website
Selanjutnya, fungsi utama lainnya dari web hosting adalah sebagai alamat akses atau link website, atau sebagai redireksi dari sebuah DNS. Contohnya sebuah situs telkom.com, situs ini sudah terintegrasi dalam sebuah DNS. Oleh karena itu, ketika ada seseorang yang ingin mengakses situs tersebut, maka server akan mengakses link hosting yang mereka gunakan dalam web hosting.
Jadi meskipun website atau situs Anda telah terdaftar dalam DNS tetapi tidak dimasukkan ke dalam hosting, website Anda tidak akan bisa diakses oleh orang lain. Bahkan dapat memunculkan keterangan eror saat ada pengguna yang ingin mengaksesnya.
3. Menjaga Website atau Aplikasi Tetap Online
Terakhir, hosting berfungsi sebagai penjaga website atau memantau sebuah aplikasi agar tetap online. Fungsi web hosting yang satu ini dinilai sangat penting bagi sebuah situs atau website, bahkan fungsi ini hanya ada di hosting. Pasalnya sebuah website atau situs Anda pasti harus selalu dalam kondisi online, selama hosting website tetap terjaga dan tidak ada masalah.
Hal ini tentunya akan membantu website Anda agar dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa khawatir sewaktu-waktu mati. Walaupun nantinya ada beberapa kasus sebuah website mati. Biasanya situs tersebut menggunakan web hosting free, maka ada baiknya menggunakan web hosting berbayar agar lebih aman dan memiliki garansi untuk uptime.
Baca Juga: Teknologi Artificial Intelligence Dalam Dunia Bisnis dan Penerapannya
Apa yang Dimaksud dengan Domain?

Pengertian dari domain sendiri adalah nama atau alamat dari suatu website. Nama domain yang unik bertujuan untuk mengidentifikasi alamat IP yang berupa kombinasi angka yang rumit. Akan tetapi, dengan adanya nama domain ini pengguna akan lebih mudah mengingat alamat web Anda, maka disinilah fungsi domain berperan.
Dimana pengguna yang ingin mengunjungi web Anda, mereka hanya perlu memasukan alamat situs web Anda ke dalam bilah URL browser. Setelah pengguna memasukkan nama domain ke bilah browser, permintaan tersebut akan dikirim ke jaringan global server yang membentuk domain name system (DNS).
Selain itu, domain memiliki beberapa jenis yang membedakannya, agar dapat lebih mudah lagi untuk mengidentifikasinya. Berikut adalah jenis-jenis domain yang perlu Anda ketahui, agar tidak salah dalam menggunakan domain untuk situs website Anda.
1. Top Level Domain
Top Level Domain atau TLD adalah jenis domain pertama yang menjadi bagian dari domain yang muncul setelah titik, contohnya seperti com, org, co.id, atau net. Jenis domain ini disebut juga dengan istilah domain suffix, dan TLD ini dibagi lagi kedalam tiga jenis top level domain yakni gTLD, sTLD dan ccTLD.
Generic Top Level Domain (gTLD) merupakan domain yang boleh digunakan oleh umum, contohnya “.com” (commercial), “.org” (organization), dan “.info” untuk web layanan informasi. Lalu, Sponsored Top Level Domain (sTLD) merupakan domain yang dipergunakan untuk suatu komunitas atau institusi tertentu, contohnya “.edu”, “.asia”, dan “.mil”. Terakhir, Country Code Top Level Domain (ccTLD) adalah untuk mengidentifikasi suatu negara atau lokasi geografis, contohnya “.id” untuk Indonesia, “.es” untuk spanyol, “.jp” untuk jepang dan lain sebagainya.
2. Second Level Domain
Jenis domain yang selanjutnya adalah second level domain. Jenis domain ini merupakan bagian dari domain yang terletak sebelum top level domain (TLD). Contohnya, terdapat alamat website dengan nama domain websiteku.com, dapat dilihat dari domain tersebut, kata “websiteku” merupakan second level domain. Sedangkan .com merupakan top level domain.
Second level domain memiliki peran penting bagi bisnis, karena dari sinilah Anda dapat memperkenalkan suatu brand melalui nama domain. Jenis ini juga memiliki peran sebagai identitas dari sebuah situs web. Oleh karena itu, Anda perlu memikirkan secara matang mengenai nama atau kata apa yang akan dipergunakan untuk mengisi nama domain bagi situs web Anda.
3. Third Level Domain
Dan jenis domain yang terakhir, dikenal dengan third level domain yang merupakan bagian dari domain yang terletak sebelum atau di sisi kiri second level domain. Sebagian besar pengguna website sering menyebut jenis domain ini sebagai subdomain karena merujuk ke halaman tertentu dari sebuah situs website.
Third Level Domain yang paling sering digunakan adalah www yaitu untuk web services, dan m untuk mobile service. Walaupun demikian, banyak pemilik website yang menggunakan TLD ini untuk menyediakan halaman lain di situs web-nya. Misalnya seperti sebuah situs website yang menyediakan third level domain untuk halaman informasi, maka domain web tersebut akan terlihat seperti info.contohwesite.com.
Itulah sedikit pemahaman tentang perbedaan antara hosting dan domain yang bisa Convey berikan kepada Anda. Dari penjelasan ini diharapkan Anda dapat mengenal apa itu hosting dan domain, serta perbedaan antara keduanya yang sangat bermanfaat untuk website ataupun situs milik Anda.